Angry Birds JAPAN NEWS: Januari 2012

Minggu, 29 Januari 2012

MAID CAFE DI JEPANG


Rumah makan cosplay (コスプレ系飲食店 kosupure-kei inshokuten?) adalah rumah makankafe, atau izakaya bertemakan subkultur Jepang(animemangapermainan video) khususnya budaya otaku. Pelanggan dilayani oleh pelayan yang memakai kostum seperti dikenakan karakter dalam anime dan manga. Kafe-kafe tersebut memiliki atmosfer yang berbeda dari kafe biasa. Di tempat-tempat seperti ini, pelanggan dilayani seperti halnya tuan dan nyonya di rumah sendiri.
Kafe yang melayani pelanggan dengan pelayan wanita mengenakan kostum seperti maid (pembantu rumah tangga pada abad ke-19 di Eropa) disebut maid café (メイドカフェ meido kafe?) atau maid kissa (メイド喫茶 meido kissa?). Maid café pertama kali dibuka di AkihabaraTokyo. Tempat-tempat seperti ini tidak hanya menyediakan kopi melainkan makanan seperti omurice dan nasi kari. Pelayan tidak hanya sekadar membawakan makanan atau minuman, melainkan juga berkomunikasi dengan pelanggan.
Di butler café (執事喫茶 shitsuji kissa?), pelanggan wanita dilayani oleh pelayan pria yang mengenakan kostum butler. Di tempat yang disebut garchon cafe (ギャルソン喫茶 gyaruson kafe?) atau oji kissa (王子喫茶?) , pelanggan dilayani oleh pelayan wanita yang ber-cosplay mengenakan pakaian pria.
SEJARAH
Menurut situs web yang secara rinci mencatat perkembangan buka-tutupnya maid cafe (rumah makan cosplay),[1] maid cafe dan rumah makan cosplay bermula dari pameran anime, manga, dan permainan video. Produsen benda karakter Brocolli membuka stand Pia Carrot diTokyo Character Show di Tokyo Big Sight pada bulan Agustus 1998.[1] Di dalam stan itu dibuka kafe Pia Carrot yang menjual makanan dan minuman ringan. Interior dan suasana kafe itu meniru restoran Pia Carrot dalam permainan video Pia Carrot e Youkoso!! 2.[1] Pelayan kafe juga berkostum mirip yang dikenakan pelayan dalam permainan video Pia Carrot. Penggemar terkejut melihat rumah makan Pia Carrot dapat terwujud di dunia nyata.[1] Inspirasi kostum pelayan Pia Carrot sebetulnya berasal dari seragam rumah makan berantai Anna Miller's yang bergaya Pennsylvania Dutch.
Pada 22 Juli 1999, Pia Carrot Restaurant yang juga diproduksi oleh Brocolli, dibuka di Akihabara, tepatnya di lantai 6 toko permainan video Gamer's Square.[1] Namun sesuai rencana, restoran itu hanya akan beroperasi dalam jangka waktu terbatas. Sebagai kafe cosplay pertama di Akihabara, tempat itu ramai menjadi bahan pembicaraan. Setelah beroperasi sekitar dua bulan, restoran itu ditutup pada tanggal 19 September, namun dibuka kembali secara terbatas pada hanya pada periode-periode tertentu.[1]
Pada waktu yang hampir bersamaan, Brocolli juga membuka kafe cosplay Gamer's Cafe di lantai 7 toko utama Gamer's Square di Chūōdōri (pertengahan Februari 2000) dan Cafe de COSPA (akhir Mei 2000). Konsep Cafe de COSPA menyerupai Pia Carrot Restaurant, namun beroperasi tanpa mengenal batasan waktu.[1]
Pada akhir Maret 2001, pengelolaan Cafe de COSPA dialihkan dari Gamer's ke Cospa. Cafe de COSPA ditutup pada 18 Maret 2001 untuk direnovasi. Ketika dibuka kembali pada 30 Maret 2001 dengan nama baru, Cure Maid Cafe, pakaian pelayan diseragamkan dengan kostum maid, dan tercipta maid cafe pertama di Akihabara.[1]
source : Wikipedia

AKB48 Maeda Atsuko membintangi iklan Toyota bersama Doraemon



Center dari AKB48 Maeda Atsuko membintangi iklan Toyota, yang telah keluar beberapa seri sebelumnya ( ini yang ke 4 ), termasuk yang dibintangi oleh aktor Prancis Jean Reno sebagai Doraemon.

Di iklan ini Maeda Atsuko atau Acchan berperan sebagai Jaiko yang sudah berusia 28 Tahun ( setting dari iklan ini adalah 20 Tahun kemudian) , adik dari Takeshi Goda atau biasa dipanggil Giant.

Iklan ini akan dirilis secara nasional di Jepang pada 27 Januari 2012.


yuk kita cek gambarnya






sumber-otacool

Sabtu, 28 Januari 2012

JKT48 akan tampil di TV pada hari sabtu dan minggu






JKT48 akan kembali tampil di TV pada hari sabtu ( 28 Januari 2012 ) dan Hari Minggu ( 29 Januari 2012 ) .
Pada hari sabtu , mereka akan tampil di acara iPop SCTV yang akan disiarkan mulai pukul 15.00 WIB, bertempat di Bekasi Square.

Pada Hari Minggu mereka akan tampil di 100% Ampuh Global TV yang akan disiarkan pada pukul 16.00 WIB, bertempat di WTC Serpong.

siapkan jadwal kalian, dukung terus JKT48!

sumber-official JKT48 FB

Pemenang Japan Disc Award ke 26



Japan Disc Award ke 26 telah mengumukan hasil dari pemenang dari beberapa kategori, acara ini telah diadakan dari tahun 1987, dan pemenang di acara ini diambil dari hasil penjualan CD dan DVD dalam 1 tahun.


Berikut adalah hasilnya 

Artist of the Year:
AKB48 (Japanese)
Lady Gaga (Western)

Best Asian Artist:
KARA

Best Enka/Kayokyoku Artist:
Hikawa Kiyoshi

New Artist of the Year:
Kis-My-Ft2 (Japanese)
LMFAO (Western)
2PM (Asian)

Best 5 New Artists (Japanese):
Ayaman Japan
NMB48
Kaoru to Tomoki, Tama ni Mook
Kis-My-Ft2
back number

Best 3 New Artists (Western):
LMFAO
Nicki Minaj
Bruno Mars

Best 3 New Artists (Asian):
Jang Keun-Suk
2PM
BEAST

Best Enka/Kayokyoku New Artist:
Park Hyun Bin

Album of the Year:
Ikimono Bakari ~Members BEST Selection~ – Ikimono Gakari (Japanese)
Born This Way – Lady Gaga (Western)
GIRLS' GENERATION – Shoujo Jidai (Asian)

Best 5 Albums (Japanese):
Beautiful World – Arashi
Ikimono Bakari ~Members BEST Selection~ – Ikimono Gakari
Koko ni Ita Koto – AKB48
Negai no Tou – EXILE
SENSE – Mr.Children

Best 3 Albums (Western):
Goodbye Lullaby – Avril Lavigne
Greatest Hits – Bon Jovi
Born This Way – Lady Gaga

Best 3 Albums (Asian):
Girl's Talk – KARA
GIRLS' GENERATION – Shoujo Jidai
TONE – Tohoshinki

Classic Album of the Year:
Kamisama no Karute ~Tsujii Nobuyuki Jisakushuu – Tsujii Nobuyuki

Jazz Album of the Year:
…Featuring – Norah Jones

Instrumental Album of the Year:
THE BEST OF TARO HAKASE – Hakase Taro

Soundtrack Album of the Year:
Burlesque

Animation Album of the Year:
Gintama BEST 2 – Various Artists

Traditional Japanese Music Album of the Year:
47th Columbia Zenkoku Ginei Concours: Kadaigin Odamaki – Nippon Columbia Ginei Ongakukai

Concept Album of the Year:
Love Songs – Che’Nelle

Single of the Year:
Everyday, Kachuusha – AKB48

Best 5 Singles:
Everyday, Kachuusha – AKB48
Kaze wa Fuiteiru – AKB48
Sakura no Ki ni Narou – AKB48
Chance no Junban – AKB48
Flying Get – AKB48

Song of the Year by Download:
Ryuusei – Kobukuro (Japanese)
Born This Way – Lady Gaga (Western)
Jumping – KARA (Asian)

Best 5 Songs by Download:
Everyday, Kachuusha – AKB48
Maru Maru Mori Mori! – Kaoru to Tomoki, Tama ni Mook
Jumping – KARA
Ryuusei – Kobukuro
Kono Yoru wo Tomete yo – JUJU

Best Music Videos:
ARASHI 10-11 Tour "Scene" ~Kimi to Boku no Miteiru Fuukei~ STADIUM – Arashi (Japanese)
ARASHI 10-11 Tour "Scene" ~Kimi to Boku no Miteiru Fuukei~ Dome+ – Arashi (Japanese)
AKB ga Ippai ~The Best Music Video~ – AKB48 (Japanese)
Michael Jackson’s Vision – Michael Jackson (Western)
BEST CLIPS – KARA (Asian)

Special Award:
Songs For Japan – Various Artists

Sumber:
Mantan Web
Japan Gold Disc Awards

Jumat, 27 Januari 2012

Hasil dari "JPopAsia International Music Awards 2011"


Jpop Asia memposting hasil dari "JPopAsia International Music Awards 2011" , yang mana diperoleh dari hasil voting 595.825 orang, dan berikut hasilnya

J-Pop

Favorite Artist/Band
Scandal

Best Male Solo
Jin Akanishi

Best Female Solo
YUI

Best MV of 2011
KAT-TUN - Run For You

Best Single 2011
SCANDAL - Love Survive

Best Album of 2011
SCANDAL - Baby Action

Best Boyband
KAT-TUN

Best Girlband
SCANDAL

Most Promising Artist/Band
SCANDAL

Best Musical Ability
YUI

Best Use of Social Media
Jin Akanishi

New Artist Band of 2011
Sexy Zone

Sexiest Female Singer
YUI

Sexiest Male Singer
Kamenashi Kazuya

Most Want To Be Girlfriend/Boyfriend
Kamenashi Kazuya, YUI

J-Rock

Favorite Artist
the GazettE

Best Solo
Miyavi

Best Rocking PV 2011
the GazettE - Suicide Circus

Best Single 2011
Versailles - Philia

Best Album 2011
the GazettE - TOXIC

Best Rockband
X Japan

Best Rock Act
the GazettE

Most Promising Artist/Band
the GazattE

Best Musical Ability
miyavi

New Artist/Rock band of 2011
Deathbie

Sexiest Rocker
Miyavi

sumber-Jpopasia

Tiket Konser L'Arc-en-Ciel Mulai Rp 500 Ribu


Setelah diberitakan akan menggelar konser di Indonesia, kini kabar terbaru mengenai tiket konser telah diumumkan. Penjualan tiket dimulai Sabtu, 28 Januari pukul 10.00 WIB. 

Pembelian tiket dengan cara booking online dapat dilakukan melalui situs Rajakarcis.com dan Tiket.com mulai Selasa, 31 Januari. Konser band yang digawangi Hyde, Ken, Yukihiro dan Tetsuya itu akan digelar di Lapangan D, Gelora Bung Karno, Jakarta, 2 Mei mendatang. 

Harga tiket dibagi tiga. Tiket paling murah seharga Rp. 500 ribu (Regular). Sementara untuk kelas Premium seharga Rp 850 ribu dan kelas VIP Package seharga Rp 1.200.000. 

Konser yang digelar dalam rangka tur "L'Arc en Ciel World Tour 2012" itu diusung oleh promotor Marygops Studios. Mereka menjanjikan sebuah konser yang berkesan bagi fans L'Arc en Ciel. 

"L'Arc en Ciel akan menyajikan penampilan sempurna," tulis Marygops Studios dalam keterangan persnya. "Dan akan meninggalkan rasa puas bagi semua yang lebur menyaksikannya langsung di Jakarta." 

Selain itu, L'Arc-en-Ciel juga akan tampil di Shanghai, Taipei, New York, London dan Paris pada tur keliling dunia ini. Indonesia adalah negara Asia Tenggara ketiga yang mereka kunjungi setelah Thailand dan Singapura.

source: WowKeren.com

Jumat, 20 Januari 2012

Fakta-Fakta Unik di Jepang





  1. Di Jepang, angka “4″ dan “9″ tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomer kamar “4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”, sedang “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan
    yang berarti “kurushii/sengsara”
  2. Orang Jepang menyukai angka “8″. Harga-harga barang kebanyakan berakhiran “8″. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan pajak, jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800)
  3. Kalau musim panas, drama di TV seringkali menampilkan hal-hal yang seram (hantu)
  4. Drama detektif di TV, bunyi sirene (kyukyusha) biasanya muncul pada menit-menit awal. Di akhir cerita, sebelum perkelahian mati-matian biasanya penjahat selalu menceritakan semua rahasia kejahatannya.
  5. Cara baca tulisan Jepang ada dua style : yang sama dengan buku berhuruf Roman alphabet huruf dibaca dari atas ke bawah, dan yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).
  6. Kita (orang Indonesia) dan rekan-rekan dari Asia Tenggara lainnya umumnya kalau jiko-shokai (memperkenalkan diri) sering memulai dengan “minasan, konnichiwa” atau “minasan, konbanwa”. Mungkin ini karena kebiasaan bahasa Indonesia untuk selalu memulai pidato dengan ucapan selamat malam, dsb. Tapi untuk pendengaran orang Jepang, rasanya janggal, karena mirip siaran berita di TV. Seharusnya dimulai dengan langsung menyebut nama dan afiliasi. Misalnya “Tanaka ken M1 no Anto desu….dst.”, tidak perlu dengan “Minasan..konnichiwa…”. :-)
  7. Kesulitan pertama yang muncul dalam urusan administratif di Jepang, kalau ditanya : “family name anda apa ? “, karena kita tidak ada keharusan di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara untuk mencantumkan family name.
  8. Kalau kita memperoleh undangan yang meminta konfirmasi hadir atau tidak, biasanya kita harus mengirimkan balik kartu pos. Salah satu manner adalah mencoret huruf 御 pada pilihan : 御欠席 /出席. Juga mencoret akhiran 様 pada nama kita yang tercantum sebagai pengirim pada kartupos tersebut. Ini adalah adat Jepang, agar kita selalu rendah hati, yang ditunjukkan dengan menghindari/mencoret 御 dan 様 pada kartu pos balasan.
  9. Kalau kita membubuhkan tanda tangan, kadang akan ditanya orang Jepang : ini bacanya bagaimana ? Kalau di Jepang saat diperlukan tanda tangan (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama mereka dalam huruf Kanji, sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita biasanya membuat singkatan atau coretan sedemikian hingga tidak bisa ditiru/dibaca oleh orang lain.
  10. Acara TV di Jepang didominasi oleh masak memasak
  11. Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan di Indonesia di-service.
  12. Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.
  13. Tanda tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk keperluan formal, melainkan harus memakai hanko/inkan/cap. Jenis hanko di Jepang ada beberapa, a.l. jitsu-in, ginko-in, dan mitome-in Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan. Jitsu-in adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, untuk jadi guarantor, dsb. jenis ini diregisterkan ke shiyakusho. Ginko-in adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. inkan ini diregisterkan ke bank. Mitome-in dipakai untuk keperluan sehari-hari, dan tidak diregisterkan.
  14. Naik sepeda tidak boleh boncengan (kecuali memboncengkan anak-anak)
  15. Ajakan makan bersama belum tentu berarti anda ditraktir, tapi bisa jadi bayar sendiri-sendiri.
  16. Di Jepang sulit mencari mesin ketik
  17. Pernah nggak melihat cara orang Jepang menghitung “satu”, “dua”, “tiga”,…. dengan jari tangannya ? Kalau rekan-rekan perhatikan, ada perbedaan dengan kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia umumnya mulai dari tangan dikepal dan saat menghitung “satu”, jari kelingking ditegakkan. Menghitung “dua”, jari manis ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang, setahu saya, kebalikannya. Mereka selalu mulai dari telapak tangan terbuka, dan cara menghitungnya kebalikan orang Indonesia. Saat bilang “satu”, maka jarinya akan ditekuk/ditutupkan ke telapak tangan. Misalnya Nggak percaya ? Coba deh…jikken dengan teman Jepang anda. :-)
  18. Cara menulis angka : 7 (tujuh). Kebiasaan orang Indonesia selalu menambahkan coret kecil di kaki angka 7 (mirip huruf “NU” katakana : ヌ). Di Jepang selalu dididik menulis 7 persis seperti huruf ketik (tanpa coretan nya orang Indonesia), jadi mirip huruf katakana “FU” (フ) atau “WA” (ワ). Saat saya riset handwriting numeral recognition, saya lihat ratusan tulisan tangan orang Jepang tentang angka 7, dan tidak ada satu pun yang sama dengan yang “made in Indonesia”. Moral of the story : Hati-hati kalau menulis alamat, formulir atau dokumen lainnya di Jepang. Sedapat mungkin usahakan sama dengan standard Jepang. Kalau nggak, belum tentu dapat difahami oleh orang Jepang bahwa anda menulis angka “tujuh”.
  19. Di Jepang, angka “4″ dan “9″ tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomer kamar “4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”, sedang “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti “kurushii/sengsara”
  20. Orang Jepang menyukai angka “8″. Harga-harga barang kebanyakan berakhiran “8″. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan pajak, jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800)
  21. Kalau musim panas, drama di TV seringkali menampilkan hal-hal yang seram (hantu)
  22. Drama detektif di TV, bunyi sirene (kyukyusha) biasanya muncul pada menit-menit awal. Di akhir cerita, sebelum perkelahian mati-matian biasanya penjahat selalu menceritakan semua rahasia kejahatannya.
  23. Cara baca tulisan Jepang ada dua style : yang sama dengan buku berhuruf Roman alphabet huruf dibaca dari atas ke bawah, dan yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).
  24. Kita (orang Indonesia) dan rekan-rekan dari Asia Tenggara lainnya umumnya kalau jiko-shokai (memperkenalkan diri) sering memulai dengan “minasan, konnichiwa” atau “minasan, konbanwa”. Mungkin ini karena kebiasaan bahasa Indonesia untuk selalu memulai pidato dengan ucapan selamat malam, dsb. Tapi untuk pendengaran orang Jepang, rasanya janggal, karena mirip siaran berita di TV. Seharusnya dimulai dengan langsung menyebut nama dan afiliasi. Misalnya “Tanaka ken M1 no Anto desu….dst.”, tidak perlu dengan “Minasan..konnichiwa…”. :-)
  25. Kesulitan pertama yang muncul dalam urusan administratif di Jepang, kalau ditanya : “family name anda apa ? “, karena kita tidak ada keharusan di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara untuk mencantumkan family name.
  26. Kalau kita memperoleh undangan yang meminta konfirmasi hadir atau tidak, biasanya kita harus mengirimkan balik kartu pos. Salah satu manner adalah mencoret huruf 御 pada pilihan : 御欠席 /出席. Juga mencoret akhiran 様 pada nama kita yang tercantum sebagai pengirim pada kartupos tersebut. Ini adalah adat Jepang, agar kita selalu rendah hati, yang ditunjukkan dengan menghindari/mencoret 御 dan 様 pada kartu pos balasan.
  27. Kalau kita membubuhkan tanda tangan, kadang akan ditanya orang Jepang : ini bacanya bagaimana ? Kalau di Jepang saat diperlukan tanda tangan (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama mereka dalam huruf Kanji, sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita biasanya membuat singkatan atau coretan sedemikian hingga tidak bisa ditiru/dibaca oleh orang lain.
  28. Acara TV di Jepang didominasi oleh masak memasak
  29. Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan di Indonesia di-service.
  30. Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.
  31. Tanda tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk keperluan formal, melainkan harus memakai hanko/inkan/cap. Jenis hanko di Jepang ada beberapa, a.l. jitsu-in, ginko-in, dan mitome-in Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan. Jitsu-in adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, untuk jadi guarantor, dsb. jenis ini diregisterkan ke shiyakusho. Ginko-in adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. inkan ini diregisterkan ke bank. Mitome-in dipakai untuk keperluan sehari-hari, dan tidak diregisterkan.
  32. Naik sepeda tidak boleh boncengan (kecuali memboncengkan anak-anak)
  33. Ajakan makan bersama belum tentu berarti anda ditraktir, tapi bisa jadi bayar sendiri-sendiri.
  34. Di Jepang sulit mencari mesin ketik
  35. Pernah nggak melihat cara orang Jepang menghitung “satu”, “dua”, “tiga”,…. dengan jari tangannya ? Kalau rekan-rekan perhatikan, ada perbedaan dengan kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia umumnya mulai dari tangan dikepal dan saat menghitung “satu”, jari kelingking ditegakkan. Menghitung “dua”, jari manis ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang, setahu saya, kebalikannya. Mereka selalu mulai dari telapak tangan terbuka, dan cara menghitungnya kebalikan orang Indonesia. Saat bilang “satu”, maka jarinya akan ditekuk/ditutupkan ke telapak tangan. Misalnya Nggak percaya ? Coba deh…jikken dengan teman Jepang anda. :-)
  36. Cara menulis angka : 7 (tujuh). Kebiasaan orang Indonesia selalu menambahkan coret kecil di kaki angka 7 (mirip huruf “NU” katakana : ヌ). Di Jepang selalu dididik menulis 7 persis seperti huruf ketik (tanpa coretan nya orang Indonesia), jadi mirip huruf katakana “FU” (フ) atau “WA” (ワ). Saat saya riset handwriting numeral recognition, saya lihat ratusan tulisan tangan orang Jepang tentang angka 7, dan tidak ada satu pun yang sama dengan yang “made in Indonesia”. Moral of the story : Hati-hati kalau menulis alamat, formulir atau dokumen lainnya di Jepang. Sedapat mungkin usahakan sama dengan standard Jepang. Kalau nggak, belum tentu dapat difahami oleh orang Jepang bahwa anda menulis angka “tujuh”.
  37. Di Jepang, angka “4″ dan “9″ tidak disukai, sehingga sering tidak ada nomer kamar “4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi” yang sama bunyinya dengan yang berarti “mati”, sedang “9″ dibaca “ku”, yang sama bunyinya dengan yang berarti “kurushii/sengsara”
  38. Orang Jepang menyukai angka “8″. Harga-harga barang kebanyakan berakhiran “8″. Susu misalnya 198 yen. Tapi karena aturan sekarang ini mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus memasukkan pajak, jadi mungkin kebiasaan ini akan hilang. (Pasar = Yaoya = tulisan kanjinya berbunyi happyaku-ya atau toko 800)
  39. Kalau musim panas, drama di TV seringkali menampilkan hal-hal yang seram (hantu)
  40. Drama detektif di TV, bunyi sirene (kyukyusha) biasanya muncul pada menit-menit awal. Di akhir cerita, sebelum perkelahian mati-matian biasanya penjahat selalu menceritakan semua rahasia kejahatannya.
  41. Cara baca tulisan Jepang ada dua style : yang sama dengan buku berhuruf Roman alphabet huruf dibaca dari atas ke bawah, dan yang kedua adalah dari kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan dan belakang buku berlawanan dengan buku Roman alphabet (halaman muka berada di “bagian belakang”).
  42. Kita (orang Indonesia) dan rekan-rekan dari Asia Tenggara lainnya umumnya kalau jiko-shokai (memperkenalkan diri) sering memulai dengan “minasan, konnichiwa” atau “minasan, konbanwa”. Mungkin ini karena kebiasaan bahasa Indonesia untuk selalu memulai pidato dengan ucapan selamat malam, dsb. Tapi untuk pendengaran orang Jepang, rasanya janggal, karena mirip siaran berita di TV. Seharusnya dimulai dengan langsung menyebut nama dan afiliasi. Misalnya “Tanaka ken M1 no Anto desu….dst.”, tidak perlu dengan “Minasan..konnichiwa…”. :-)
  43. Kesulitan pertama yang muncul dalam urusan administratif di Jepang, kalau ditanya : “family name anda apa ? “, karena kita tidak ada keharusan di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara untuk mencantumkan family name.
  44. Kalau kita memperoleh undangan yang meminta konfirmasi hadir atau tidak, biasanya kita harus mengirimkan balik kartu pos. Salah satu manner adalah mencoret huruf 御 pada pilihan : 御欠席 /出席. Juga mencoret akhiran 様 pada nama kita yang tercantum sebagai pengirim pada kartupos tersebut. Ini adalah adat Jepang, agar kita selalu rendah hati, yang ditunjukkan dengan menghindari/mencoret 御 dan 様 pada kartu pos balasan.
  45. Kalau kita membubuhkan tanda tangan, kadang akan ditanya orang Jepang : ini bacanya bagaimana ? Kalau di Jepang saat diperlukan tanda tangan (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama mereka dalam huruf Kanji, sehingga bisa terbaca dengan jelas. Sedangkan kita biasanya membuat singkatan atau coretan sedemikian hingga tidak bisa ditiru/dibaca oleh orang lain.
  46. Acara TV di Jepang didominasi oleh masak memasak
  47. Fotocopy di Jepang self-service, sedangkan di Indonesia di-service.
  48. Jika naik taxi di Jepang, pintu dibuka dan ditutup oleh supir. Penumpang dilarang membuka dan menutupnya sendiri.
  49. Tanda tangan di Jepang hampir tidak pernah berlaku untuk keperluan formal, melainkan harus memakai hanko/inkan/cap. Jenis hanko di Jepang ada beberapa, a.l. jitsu-in, ginko-in, dan mitome-in Jadi satu orang kadang memiliki beberapa jenis inkan, untuk berbagai keperluan. Jitsu-in adalah inkan yang dipakai untuk keperluan yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, untuk jadi guarantor, dsb. jenis ini diregisterkan ke shiyakusho. Ginko-in adalah jenis inkan yang dipakai untuk khusus membuat account di bank. inkan ini diregisterkan ke bank. Mitome-in dipakai untuk keperluan sehari-hari, dan tidak diregisterkan.
  50. Naik sepeda tidak boleh boncengan (kecuali memboncengkan anak-anak)
  51. Ajakan makan bersama belum tentu berarti anda ditraktir, tapi bisa jadi bayar sendiri-sendiri.
  52. Di Jepang sulit mencari mesin ketik
  53. Pernah nggak melihat cara orang Jepang menghitung “satu”, “dua”, “tiga”,…. dengan jari tangannya ? Kalau rekan-rekan perhatikan, ada perbedaan dengan kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia umumnya mulai dari tangan dikepal dan saat menghitung “satu”, jari kelingking ditegakkan. Menghitung “dua”, jari manis ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang, setahu saya, kebalikannya. Mereka selalu mulai dari telapak tangan terbuka, dan cara menghitungnya kebalikan orang Indonesia. Saat bilang “satu”, maka jarinya akan ditekuk/ditutupkan ke telapak tangan. Misalnya Nggak percaya ? Coba deh…jikken dengan teman Jepang anda. :-)
  54. Cara menulis angka : 7 (tujuh). Kebiasaan orang Indonesia selalu menambahkan coret kecil di kaki angka 7 (mirip huruf “NU” katakana : ヌ). Di Jepang selalu dididik menulis 7 persis seperti huruf ketik (tanpa coretan nya orang Indonesia), jadi mirip huruf katakana “FU” (フ) atau “WA” (ワ). Saat saya riset handwriting numeral recognition, saya lihat ratusan tulisan tangan orang Jepang tentang angka 7, dan tidak ada satu pun yang sama dengan yang “made in Indonesia”. Moral of the story : Hati-hati kalau menulis alamat, formulir atau dokumen lainnya di Jepang. Sedapat mungkin usahakan sama dengan standard Jepang. Kalau nggak, belum tentu dapat difahami oleh orang Jepang bahwa anda menulis angka “tujuh”.
  55. sumber : http://tyastation.blogspot.com/2009/06/unik-unik-di-jepang.html
Pasang Kode Iklan sobat yg berukuran 120 x 600 disini!!!